sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sistem Subsidi Ditata Ulang, Kemenag: Dana Haji Harus Tersedia sampai H-1 Kiamat

Syariah editor Iqbal Dwi Purnama
17/12/2022 01:00 WIB
Dirjen PHU mengatakan tahun depan subsidi atau dana talangan haji bakal dikurangi dan praktis bakal membuat biaya haji tahun depan bakal lebih mahal. 
Sistem Subsidi Ditata Ulang, Kemenag: Dana Haji Harus Tersedia sampai H-1 Kiamat (Dok.MNC)
Sistem Subsidi Ditata Ulang, Kemenag: Dana Haji Harus Tersedia sampai H-1 Kiamat (Dok.MNC)

IDXChannel - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengatakan tahun depan subsidi atau dana talangan haji bakal dikurangi dan praktis bakal membuat biaya haji tahun depan bakal lebih mahal. 

Hilman Latif mengatakan skema pembiayaan haji dengan sistem subsidi menggunakan dana jamaah yang belum berangkat ini kurang baik untuk mengelola dana jamaah. Walaupun memang antrean jamaah haji berpuluh-puluh tahun lamanya, namun dana haji tidak bisa digunakan sebagai dana subsidi terus-menerus.

"Karena pengelolaan dana haji ini harus berkelanjutan, sampai kiamat H-1 kan harus ada dana haji," ujar Hilman saat dihubungi MNC Portal, Jumat (16/12/2022).

Hilman menjelaskan saat ini dana subsidi biaya haji hampir 60% dari harga aslinya. Skema pengelolaan dana haji tersebut dinilai tidak berlanjutan dan tidak rasional. Karena menurutnya angka subdisi itu lebih mahal dari harga pokoknya sendiri.

"Orang sudah nitip misalnya Rp25 juta terus dipakai berangkat yang sekarang, dipakai subsidi, itu yang tidak kita inginkan, nanti duit jamaah bisa terpakai dengan yang sekarang," sambungnya.

Di samping itu kondisi perekonomian global yang menyebabkan peningkatan inflasi juga menjadi kontributor dalam biaya haji yang ditetapkan oleh pemerintah Saudi. Sehingga jika Pemerintah tidak mengurangi angka Subsidi, maka akan semakin banyak uang jamaah yang digunakan sebagai dana tombokan.

Terkaitan besaran subsidi yang nantinya bakal diberikan kepada para jamaah untuk musim haji tahun depan, Hilman mengatakan saat ini pihaknya masih merumuskan angkanya. Sebab memperhitungkan keniakan harga barang dan jasa di Arab Saudi. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement