"PR juga buat Kementerian BUMN untuk membuat dunia syariah asli berpihak bener ke dunia syariah. Berani rugi buat dunia syariah. Saya aja berani rugi buat perjuangan, masa negara enggak berani. Lagian, perjuangan-awal awal," tandasnya.
"Ke depan akan kita coba bahas. termasuk soal UTANG2 BUMN," tulisnya.
Yusuf Mansyur mengaku pernah berjuang habis-habisan untuk memperkenalkan syariah ke dalam pasar modal. Bahkan maju dalam barisan terdepan saat BRI Syariah melakukan IPO dengan kode BRIS di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Saya. Ini saya yang bnr2 ada di garda depan waktu BRIS IPO. Pasang badan. Ikut larut dan menceburkan diri. Perhatian ga ada. Sifatnya basa basi. Enggak top manajemen, dan TETEP MAHAL. Ini asli PR," tambahnya.
Namun sayang, karena syariah yang didengungkan tidak memiliki perubahan dan dia nilai tak berpihak, dia tidak lagi melanjutkannya.
"Dunia syariah, udah masuk juga pemodal-pemodal asing, sampai puluhan triliun. saya berharap, di eps ini, pun, rakyat diberi kesempatan untuk dimiliki oleh rakyat seutuh2nya. Carilah jalan. Carilah regulasi. Supaya rakyat bisa memiliki. Bukan sentimen saham ini mah. Melainkan kesempatan kayak konglomerat asing membeli 1 bank syariah. Rakyat, bisa." (TYO)