Sebelumnya, Ketua tim Advance Amphuri, H.Azhar Gazali menyampaikan bahwa sertifikat vaksin Indonesia hingga kini belum terbaca di aplikasi Tawakalna Saudi. Padahal aplikasi tersebut menjadi syarat penting bagi jemaah untuk masuk ke Raudhah dan digunakan untuk penerbitan izin umrah.
"Sekarang posisi kita semua disini tawakalnanya berwarna ungu mestinya hijau sampai saat ini itu yang masih jadi problem. Di dalam menu tawakalna itu sendiri seperti pedulilindungi ada izin penerbitan misalnya kita mau umrah dan masuk ke Raudhah,"ujar dia.
Ia mengira hanya vaksin Sinovac saja yang berwarna ungu. Namun ternyata hal itu berlaku bagi semua jenis vaksin di Indonesia. "Rata-rata Sinovac seperti itu, tapi setelah saya cek ternyata yang astrazeneca dan lain-lain warnanya juga ungu,"ujarnya.
Dikarenakan tidak terbacanya sertifikat vaksin di Indonesia. Maka tim advance diberikan gelang penanda oleh muassasah dan tasreh (surat ijin) untuk dapat memasuki Masjidil Haram.
"Kalau mau personal bagusnya pakai Tawakalna masuk ke tempat ibadah. Kalau kita ramai-ramai karena Tawakalna-nya belum berfungsi maksimal kita harus pakai surat izin atau tasreh,"ucapnya.
(IND)