IDXChannel - Wasekjen H Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Rizki Sembada dan Wakabid LN H.Syaiful Bahri tidak mempermasalahkan belum terintegrasi-nya aplikasi Tawakkalna dan PeduliLindungi.
Hal ini disampaikan Tim Advance Mitigasi Sistem Umrah Amphuri saat bertemu dengan Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Eko Hartono dan Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali di Mekkah Kamis,(06/1/2022)
Pasalnya mereka justru menggunakan gelang penanda sebagai bentuk konfirmasi telah divaksin yang dilaporkan dan diurus oleh Muassasah setempat. Gelang itu juga sebagai penanda bahwa jamaah Indonesia telah terdaftar aplikasi Tawakkalna Arab Saudi.
"Aplikasi Tawakkalna tidak perlu terlalu dipermasalahkan karena berdasarkan pengalaman tim, pemakaian gelang yang diberikan oleh muassasah sebagai identitas jemaah cukup efektif digunakan sebagai alat pengenal dan tiket masuk untuk beribadah di kedua Tanah Haram," dikutip dalam keterangan resminya, Jumat,(07/1/2022).
Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana penuh keakraban, pihak konjen bermaksud meminta masukan dan juga evaluasi dari tim advance berdasarkan pengalaman yanh mereka jalani selama 14 hari menjalani ibadah umrah.
Dari Amphuri mengusulkan dan memberi rekomendasi agar umrah dapat dilaksanakan kembali mengingat kesiapan pemerintah Saudi dalam menyambut tamu-tamu Allah dari Indonesia.
Secara bergantian Ketua tim Advance Amphuri, H.Azhar Gazali turut memberikan masukan dimana perlunya kesiapan asrama haji sebagai tempat karantina nantinya yang memenuhi standar satgas dalam menerima jamaah sepulang dari umrah.
Sedangkan Kabid Haji H Ismail juga menyampaikan penegasanya agar umrah dilanjutkan sepulang tim advance agar semua stake holder dalam pengeloaan perjalanan umrah bisa hidup dan berputar kembali termasuk penerbangan dan juga kewajiban untuk memberangkatkan calon jamaah oleh PPIU bisa terlaksana.
"Semua asosiasi menyepakati hal yang sama dibutuhkan kesiapan semua pihak untuk mensukseskan rencana tersebut. Mengingat keberangkatan umrah kali ini berada di masa pandemi sehingga membutuhkan penanganan khusus yang mengedepankan keamanaan, kenyamanan terutama dari segi kesehatan,"ucapnya.