Menurut analisis, permintaan internasional untuk penerbitan utang dalam dolar AS di pasar berkembang kemungkinan akan meningkat. Sukuk mencakup lebih dari 10 persen di antaranya.
Laporan itu juga mengatakan, pasar sukuk kini menjadi lebih beragam pascapenerbitan sukuk perdana oleh AerCap Holdings yang berbasis di Irlandia dan sukuk berkelanjutan pertama Kuwait dari Warba Bank.
Pada Agustus, laporan lain yang dirilis Fitch Ratings menyebutkan, Inggris menjadi pusat keuangan Islam di Barat. Bursa Efek London (LSE) menjadi tempat pencatatan terbesar ketiga untuk sukuk dolar AS secara global.
Menurut laporan tersebut, LSE saat ini memegang 35 persen pangsa global sukuk dolar AS. Nilai yang beredar pada akhir paruh pertama tahun ini mencapai sekitar USD80 miliar.
(Ahmad Islamy Jamil)