Sebagian besar travel berasumsi bahwa visa furoda akan keluar seperti tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, mereka berani memesan tiket pesawat dan hotel, meskipun dengan harga yang melambung tinggi.
Asumsi ini diperkuat oleh kebiasaan visa furoda yang biasanya baru terbit menjelang hari Wukuf di Arafah.
“Ternyata sampai sekarang tidak ada yang terbit. Banyak travel yang sudah booking tiket dan hotel, bahkan ada yang dari bintang 3 di-upgrade ke bintang 5. Akhirnya rugi besar,” ujar Mufid.
Kerugian yang ditanggung untuk 50 orang jamaah mencapai Rp2 miliar. Bahkan, beberapa travel sudah membawa jamaahnya ke Jakarta, dengan harapan visa akan terbit di menit-menit terakhir sebelum keberangkatan.
“Saya masih Belum bisa menghitung, yang jelas di atas Rp 100 (juta)an. Kalau jumlah Jamaahnya misalnya sampai 50 ke atas ya sudah di atas Rp1-Rp2 miliar,” tutur Mufid.