IDXChannel - Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional mencatat terdapat 25 ribu desa saat ini masih black spot tidak ada sinyal telekomunikasi.
"Dewan TIK Nasional akui bahwa memang kami masih punya PR (Pekerjaan Rumah) terkait infrastruktur itu sendiri. Kami malah mencatat hampir 25 ribu desa, 25 ribu area di Indonesia masih blank spot dan sinyal nya terbatas," kata Ketua Koordinator Sekretariat Dewan TIK Nasional Gerry Firmansyah dalam Webinar Efektifitas Teknologi yang disiarkan secara daring, Jumat (12/5/2023).
Menyikapi hal itu,Gerry menjelaskan, pihaknya memiliki tanggung jawab untuk terus mendorong pemerintah agar segera menyediakan infrastruktur teknologi itu. "Tugas kami lah untuk mendorong Kominfo menyediakan infrastruktur, maupun satelit. Tapi memang pelaksanaan itu tidak bisa langsung," kata dia.
Sambil menunggu infrastruktur memadai, Gerry menyampaikan beberapa rekomendasi yang bisa dilakukan Kemendikbud ristek, berkaitan dengan penggunaan platform dan aplikasi yang sudah diluncurkan. Metode hibrid, bisa menjadi solusi dari masih ada kendala koneksi internet.
"Kami rekomendasi ke Kemendikbud ristek, kalau boleh, dibikin Hybrida. Ada yang sifatnya real time atau online, tetapi ada yang sifatnya yang bisa offline. Jadi pada saat mendapatkan sinyal, semua pengetahuan itu bisa didownload di perangkatnya masing-masing," jelas dia.
"Sehingga dosen, guru, dan kepala sekolah itu bisa berinteraksi secara offline dulu, begitu mendapatkan sinyal, , biasanya di beberapa daerah, sinyal bagus bagus pada malam hari, interaksi bisa dilakukan," lanjut Gerry.
Metode tersebut, jelas dia, biasa digunakan, sebagai upaya mengantisipasi adanya gap pengetahuan antara satu daerah dengan daerah lainnya.
"Jangan sampai karena infrastruktur disiapkan oleh pemerintah menyebabkan gap pengetahuan ada di guru, Kepala sekolah, murid dan segala macam. Ini PR kita bersama-sama ya. Kita juga akan dorong infrastruktur dan di Kemendikbud ristek juga, aplikasi nya dihibrid," tutupnya. (RRD)