“Perkembangannya memang besar tapi volumenya masih kecil. Angka 10 ribu itu sangat kecil untuk industri otomotif. Kalau membuat satu mobil, minimum penjualan harus 200-250 ribu unit,” ujarnya.
Mengenai insentif yang telah diberikan pemerintah untuk meningkatkan volume penjualan mobil listrik, Yohannes Nangoi menuturkan semuanya kembali ke konsumen. Menurutnya, jika sudah senang dengan satu produk maka tidak akan masalah bagi konsumen tersebut.
“Kalau orang sudah membeli mobil, apalagi kalau kelas atas bukan yang Rp100 juta atau Rp200 juta, dan segala macem, feeling saya kalau mereka sudah mau harusnya tidak akan terpengaruh. Market-nya saja yang harus terus kita genjot,” ucapnya.
Ketika ditanya apakah perlu besaran nilai insentif ditingkatkan, Yohannes Nangoi menegaskan, Gaikindo tidak berwenang untuk menjawabnya. Pasalnya, segala keputusan ada di pemerintahan yang telah dipikirkan segala aspeknya.