Dilansir dari Financial Times, dengan demikian, cara melakukan hal tersebut dapat menjadi salah satu tantangan tata kelola terbesar di zaman kita.
Dalam sistem pembelajaran mesin, bisa digunakan pada jutaan kasus penggunaan, sulit untuk dikategorikan dengan mudah sehingga bisa menimbulkan banyak masalah bagi para regulator.
Selain itu, perkembangan teknologi yang sangat cepat ini juga memungkinkan digunakan dengan cara yang menyebar, tidak terlihat, dan ada di mana-mana, sekaligus dalam skala yang masif. Untungnya, regulator di seluruh dunia akhirnya mulai mengatasi masalah ini.
Sebelumnya, Minggu lalu, Gedung Putih telah bertemu dengan para bos dari sejumlah perusahaan AI terbesar dalam rangka mengeksplorasi manfaat dan bahaya dari teknologi ini sebelum menyusun pedoman masa depan.
Sementara itu, Uni Eropa dan Cina sudah lebih maju dalam menyusun peraturan tentang AI. Lalu, otoritas persaingan usaha Inggris juga akan melakukan tinjauan terhadap pasar AI.