IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, telah menandatangani undang-undang larangan operasi Tiktok jika perusahaan induknya, Byte Dance, tidak melakukan divestasi.
Bytedance diberi waktu satu tahun ke depan untuk menuntaskan divestasi tersebut. Namun, berapa besar nilai saham Bytedance di TikTok?
Berdasarkan Wall Street Journal, eksekutif di ByteDance tahun lalu mengatakan TikTok akan menyumbang setengah dari nilai kapitalsiasi ByteDance, yaitu sebesar USD100 miliar atau setara Rp1.617 triliun (kurs Rp16.172).
Namun, banyak orang tidak setuju dan percaya nilai TikTok jauh lebih rendah.
Tahun lalu, pendapatan TikTok dari iklan dan streaming langsung, yang merupakan sumber pendapatan utamanya mencapai sekitar USD22 miliar atau setara Rp355,78 triliun. Namun, Karena ini adalah transaksi pertama dalam bisnis teknologi, terdapat banyak hal yang belum diketahui, dan akan sulit untuk menentukan nilai pastinya.
Permasalahan lain yang harus dipertimbangkan yaitu bagaimana bisnis tersebut akan dijual. Terdapat dua opsi, yaitu seluruh bisnis internasional yang memiliki lebih dari satu miliar pengguna akan dijual, atau hanya bisnis di AS yang memiliki sekitar 170 juta pengguna yang akan dijual.
Selain itu, ada opsi algoritme dimasukkan atau tidak dalam perhitungan tersebut. Sebab, China telah menyatakan dengan jelas bahwa mereka tidak bersedia menjual kepemilikan di aplikasi tersebut.
Adapun, Amerika merupakan pasar terbesar bagi TikTok. Meskipun mencapai target penjualan iklan, jumlah pengguna TikTok di AS menurun dan tidak bisa dipastikan TikTok mendapat untung saat ini.
Kepala Eksekutif TikTok Shou Zi Chew mengatakan bahwa hanya menjual bisnis di AS akan merusak perusahaan aplikasi tersebut. Sebab, aplikasi tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga konten AS juga menarik bagi orang-orang di luar AS.
Investor dan pemimpin bisnis menyatakan keyakinan ByteDance bahwa algoritme merupakan rahasia sifat adiktif dan menyenangkan dari TikTok. Pembeli mungkin perlu membangun sistem mereka sendiri dan mengajukan tawaran di TikTok tanpa algoritme.
Sejauh ini, pendiri ByteDance, Zhang Yiming, memiliki 20% saham ByteDance, namun ia memiliki hak suara lebih banyak karena saham supernya. Sementara itu, karyawan perusahaan memegang 20% saham.
Selain itu, ada investor institusional global seperti General Atlantic, Susquehanna International Group, dan Carlyle Group yang memiliki lebih dari 60% ByteDance.
(FRI)