Dan pemerintah pun meminta komentar publik terkait tindakan akuntabilitas terhadap sistem AI yang diusulkan, sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran akan dampaknya terhadap keamanan dan pendidikan nasional.
Lalu pada Senin lalu, sejumlah deputi dari Dewan Kebijakan Domestik Gedung Putih serta Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi Gedung Putih dalam sebuah posting blog menulis mengenai bagaimana teknologi tersebut dapat menimbulkan risiko serius bagi para pekerja.
Sementara itu, pertemuan di hari Kamis nantinya dihadiri oleh Kepala Staf Biden, Jeff Zients, Wakil Kepala Staf Bruce Reed, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Lael Brainard, dan Menteri Perdagangan Gina Raimondo, tutur seorang pejabat Gedung Putih yang tidak disebutkan namanya.
Kendati demikian, masing-masing perusahaan tersebut tidak langsung menanggapi permintaan komentar.
Aplikasi ChatGPT, sebuah program AI yang akhir-akhir ini menarik perhatian publik berkat kemampuannya dalam memberikan jawaban dengan cepat untuk berbagai macam pertanyaan, terutama menjadi perhatian para anggota parlemen AS karena aplikasi tersebut berkembang menjadi aplikasi konsumen dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah yaitu lebih dari 100 juta pengguna aktif dalam tiap bulannya.