Bahkan, ia mengirimkan pesan yang membingungkan tentang kebijakan kerja jarak jauh perusahaan, nampaknya melunakkan pendiriannya untuk tidak mengizinkan orang bekerja dari rumah sebelum memperingatkan manajer mereka, menurut orang-orang itu dan email internal yang dilihat oleh The New York Times.
Sementara itu, menurut beberapa sumber, menjelang batas waktu untuk membuat keputusan, ratusan karyawan Twitter nampaknya telah memutuskan untuk pergi dengan pesangon selama tiga bulan.
Buntut dari permasalahan ini, di linimasa Twitter, tagar #RIPTwitter pun menjadi trending topic karena banyak yang bertanya-tanya apakah media sosial itu benar-benar akan dihentikan.
Bahkan, beberapa orang memposting meme atau foto lelucon sebuah batu nisan dengan prasasti bahwa Musk telah membunuh Twitter, sementara yang lain bergurau bahwa hanya ada satu karyawan yang tersisa. Beberapa pengguna lain pun mengatakan mereka akan berpindah ke laman media sosial lainnya.
(FAY)