IDXChannel - Elon Musk baru-baru ini memberikan sebuah ultimatum pada pegawai Twitter. Dalam kurun waktu kurang dari 36 jam, ia memberikan pilihan kepada karyawan Twitter yang tersisa untuk mengundurkan diri atau berkomitmen untuk membangun "terobosan Twitter 2.0".
Mereka yang memilih mundur akan mendapatkan uang pesangon selama tiga bulan. Langkah ini dipilih Musk sebagai cara untuk membuat perusahaan menjadi kompetitif, meskipun tindakan tersebut juga disinyalir menjadi kesempatan untuk memangkas biaya, serta membersihkan perusahaan dari pegawai yang dirasa kurang berpengaruh.
Beberapa jam sebelum berakhirnya tenggat waktu yang Elon Musk berikan kepada pegawai Twitter untuk memutuskan mundur atau bertahan, perusahaan media sosial itu nampak berantakan.
Dilansir dari New York Times, Jumat (18/11/2022), keterangan dari empat orang yang tak disebutkan namanya mengetahui pembicaraan Musk dan penasihatnya yang mengadakan pertemuan dengan beberapa pekerja Twitter untuk menghentikan langkah mereka yang memilih mundur karena dianggap pantas untuk dipertahankan.
Bahkan, ia mengirimkan pesan yang membingungkan tentang kebijakan kerja jarak jauh perusahaan, nampaknya melunakkan pendiriannya untuk tidak mengizinkan orang bekerja dari rumah sebelum memperingatkan manajer mereka, menurut orang-orang itu dan email internal yang dilihat oleh The New York Times.
Sementara itu, menurut beberapa sumber, menjelang batas waktu untuk membuat keputusan, ratusan karyawan Twitter nampaknya telah memutuskan untuk pergi dengan pesangon selama tiga bulan.
Buntut dari permasalahan ini, di linimasa Twitter, tagar #RIPTwitter pun menjadi trending topic karena banyak yang bertanya-tanya apakah media sosial itu benar-benar akan dihentikan.
Bahkan, beberapa orang memposting meme atau foto lelucon sebuah batu nisan dengan prasasti bahwa Musk telah membunuh Twitter, sementara yang lain bergurau bahwa hanya ada satu karyawan yang tersisa. Beberapa pengguna lain pun mengatakan mereka akan berpindah ke laman media sosial lainnya.
(FAY)