"Kami berkomitmen untuk melindungi privasi orang dan kami yakin kami mematuhi GDPR dan undang-undang privasi lainnya. Kami secara aktif bekerja untuk mengurangi data pribadi dalam melatih sistem AI kami seperti ChatGPT karena kami ingin AI kami belajar tentang dunia, bukan tentang individu pribadi," ucap juru bicara OpenAI kepada The Guardian.
Semenjak diluncurkan, ChatGPT sudah mendapatkan jutaan pengguna dengan cepat, tentunya berkat kemampuannya untuk menjawab pertanyaan apapun dengan bahasa yang alami dan mirip manusia.
Tidak hanya itu, Microsoft juga mengintegrasikan chatbot ini ke dalam mesin pencari Bing. Kendati demikian, baik OpenAI maupun ChatGPT mendapat cacian yang hampir bersamaan dengan penerimaan pujian.
Pada bulan lalu, Elon Musk dan Steve Wozniak bergabung dengan para elit dan pakar teknologi lainnya guna menandatangani surat yang berisi seruan moratorium selama enam bulan untuk pengembangan lebih lanjut sistem bahasa alami yang lebih kuat daripada GPT-4, yaitu sistem yang menjadi basis ChatGPT saat ini.
Pada sumber yang sama, dalam surat tersebut, mereka berbicara tentang risiko terhadap masyarakat dan peradaban akibat sistem AI yang “menyaingi manusia”, dan menuduh sistem tersebut dapat menyebabkan gangguan ekonomi dan politik.