IDXChannel - Terlepas dari adanya sanksi AS terkait keamanan siber dan tuduhan spionasi, Huawei akan tetap fokus untuk menaikkan pendapatan dari hak paten.
Mulai dari brand Mercedes-Benz, Audi, BMW, Porsche, Subaru, Renault, Lamborghini, dan Bentley, dilaporkan telah menandatangani kesepakatan dengan Huawei terkait lisensi atau hak paten teknologi.
Dalam hal ini, Huawei memperkirakan teknologinya saat ini akan hadir pada 15 juta dari 70 juta mobil yang diproduksi secara global.
Hingga kini, Huawei masih berjuang melawan sanksi AS yang berdampak pada bisnis ponsel cerdas dan pengembangan semikonduktor in-house mereka. Kesepakatan dengan perusahaan lain untuk lisensi paten tidak hanya membantu Huawei menghasilkan pendapatan yang sangat dibutuhkan, tetapi memungkinkan perusahaan untuk terus berurusan dengan entitas dan pasar asing, termasuk pada Amerika.
Sementara kontrol ekspor melarang Huawei bekerja dengan beberapa pemasok global, paten mereka tidak tunduk pada pembatasan tersebut.
"Kami juga memiliki kesepakatan dengan perusahaan Amerika tentang kesepakatan lisensi silang, dan [kontrol ekspor] bukanlah faktor sama sekali,” kata Alan Fan, Kepala Global Departemen Kekayaan Intelektual Huawei, kepada Nikkei Asia, mengutip dari Carscoops, Rabu (28/12).
Diketahui, pembuat mobil bukan satu-satunya yang membuat perjanjian dengan Huawei. Sebelumnya, beberapa perusahaan teknologi mencakup teknologi untuk smartphone, kendaraan yang terhubung, dan IoT, telah menandatangani 20 paten baru atau diperpanjang pada tahun 2022.
Sementara itu, Huawei terus memperluas operasi otomotifnya sendiri, dengan usaha patungan Avatr perusahaan dengan pembuat baterai CATL menawarkan model konsumen China seperti Avatr 11.