"Kami perlu meninjau ulang waktu dan pendekatan investasi agar lebih sesuai dengan kondisi pasar global yang dinamis," ujar perwakilan Honda dalam konferensi pers.
Tarif impor yang tinggi hingga 100 persen untuk beberapa jenis kendaraan dari luar AS membuat Honda menyesuaikan strategi globalnya. Dengan demikian, kebijakan itu berisiko memperlambat ekspansi pasar dan memperbesar biaya operasional di luar negeri, termasuk untuk proyek besar seperti pengembangan rantai pasokan EV di Kanada.
Meski demikian, Honda tetap berkomitmen pada transisi menuju elektrifikasi. Namun, Honda mengakui strategi investasi akan disesuaikan dengan dinamika pasar dan kebijakan yang berlaku di negara-negara utama, seperti Amerika Serikat dan China.
(Ibnu Hariyanto)