Mengenai penurunan penjualan, Rifkie mengakui kondisi Indonesia yang sempat memanas sedikit mempengaruhi distribusi. Di sisi lain, finansial masing-masing dealer juga menjadi faktor terhambatnya pengiriman dari pabrik.
"Kalau dari kita sih memang secara dampak itu coba dilihat dari datanya, itu banyak terhambat di beberapa delivery. Dealer kita memang butuh waktu untuk bisa mempersiapkan finansial buat bisa memenuhi permintaan," kata dia.
Rifkie memastikan bahwa saat ini seluruh masalah yang ada sudah teratasi dan optimistis bisa mencatatkan penjualan yang signifikan. Bahkan, ia yakin pada September 2025 bisa menembus angka 2.000 unit.
(Nur Ichsan Yuniarto)