sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Marak Kejahatan Siber, Biden Janjikan Perlindungan Data Pribadi Digital Warga Uni Eropa

Technology editor Tim IDXChannel
12/10/2022 14:38 WIB
Presiden AS Joe Biden memperbolehkan orang Eropa untuk protes jika mengetahui bahwa informasi pribadi mereka disalahgunakan lembaga intelijen AS.
Marak Kejahatan Siber, Biden Janjikan Perlindungan Data Pribadi Digital Warga Uni Eropa (Dok.MNC)
Marak Kejahatan Siber, Biden Janjikan Perlindungan Data Pribadi Digital Warga Uni Eropa (Dok.MNC)

IDXChannel - Presiden AS Joe Biden telah menandatangani perintah eksklusif yang memperbolehkan orang Eropa untuk protes jika mengetahui bahwa informasi pribadi mereka disalahgunakan secara ilegal oleh lembaga intelijen Amerika Serikat (8/10). Kebijakan baru itu menjanjikan penguatan perlindungan dari praktik penyalahgunaan data pribadi. 

Dilansir dari The Straits Times (11/10/2022), masyarakat Eropa juga dapat mengajukan keluhan kepada petugas di kantor Director of National Intelligence jika mereka mengetahui bahwa data pribadi digitalnya diakses ilegal atau melanggar standar ataupun hukum AS. Dalam kasus tersebut, warga Eropa bisa langsung melaporkan ke badan peninjau independen Data Protection Review Court (Pengadilan Tinjauan Perlindungan Data). 

Pengumuman mengenai aturan ini membawa Amerika Serikat dan Uni Eropa lebih dekat dengan persetujuan yang memperbolehkan perusahaan saling mengirimkan data digital, seperti informasi yang menggerakkan layanan milik Facebook dan menginformasikan Google tentang situs mana yang dikunjungi orang-orang, tanpa melanggar undang-undang privasi milik Eropa. Perusahaan-perusahaan Amerika mengatakan bahwa kesepakatan ini dibutuhkan untuk mengizinkan mereka melanjutkan usaha di Eropa guna menggerakkan perekonomian.

Diberitakan sebelumnya, aktivis privasi berhasil menggugat untuk menggagalkan dua perjanjian sebelumnya, dengan alasan perjanjian tersebut tidak berhasil melindungi data digital orang-orang Eropa dari penyalahgunaan oleh Agensi Intelijen AS. Sejak saat itu, pejabat di Washington dan Brussel menginginkan perjanjian baru.

"Adanya kesepakatan dengan Uni Eropa akan memungkinkan transfer data yang menopang lebih dari USD 1 triliun dalam perdagangan dan investasi tiap tahunnya," Gina Raimondo, Menteri Perdagangan Amerika Serikat, saat briefing dengan pers setempat pada hari Kamis (6/10). 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement