sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Netflix Siap Pasang Iklan, Bagaimana Nasib VoD saat Bisnis Digital Tertekan?

Technology editor Maulina Ulfa - Riset
28/10/2022 15:51 WIB
Bisnis VoD masih cukup seksi dan menjanjikan di masa depan. Namun harus tetap waspada terhadap segala kemungkinan.
Netflix Siap Pasang Iklan, Bagaimana Nasib VoD saat Bisnis Digital Tertekan? (Foto: MNC Media)
Netflix Siap Pasang Iklan, Bagaimana Nasib VoD saat Bisnis Digital Tertekan? (Foto: MNC Media)

Dengan target ini beserta pengembangan iklan, Netflix akan berupaya ‘memanjakan’ Wall Street dengan keuntungan dan pendapatan, bukan lagi dari jumlah subscriber.

Dalam jangka panjang, iklan diharapkan dapat menghidupkan kembali pertumbuhan pengguna. Pendapatan dari iklan yang kuat per pengguna diharapkan akan membantu kinerja keuangan.

Di Indonesia, menurut survei Populix, Netflix masih menjadi primadona VoD dengan presentase mencapai 69%.

Adapun Disney+ menempati peringkat kedua aplikasi VoD terfavorit dengan presentase 62%. Sementara YouTube berada di peringkat ketiga dengan persentase 52%.

Dua pendatang baru segmen VoD, Viu dan Vidio masing-masing menempati peringkat keempat dan kelima yakni 36% dan 25%.

Sebesar 24% responden mengaku menggunakan WeTV dan 15% responden masing-masing menggunakan HBO GO dan iFlix, dan 13% menggunakan iQIYI

VoD lainnya yang banyak digunakan di Tanah Air yakni GoPlay sebanyak 12%, Mola TV 12%, dan Prime Video 8%.

Adapun survei ini dilakukan pada 20-25 Mei 2022 terhadap 1.000 responden yang berasal dari DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan kota-kota lainnya di Indonesia.

Namun, pada Q2 2022, Netflix kembali mengalami penurunan jumlah pelanggan berbayarnya (paid membership) dengan ditinggal 970 ribu pelanggannya.

Angka tersebut masih di bawah proyeksi Netflix yang memperkirakan akan kehilangan 2 juta pelanggan. 

Saat ini, pelanggan Netflix tercatat 220,67 juta di kuartal kedua tahun ini. Sebelumnya, Netflix kehilangan 200 ribu pelanggan pada Q1 2022, sekaligus menjadi yang pertama kali dalam 10 tahun terakhir.

Menuru Netflix, salah satu alasan merosotnya jumlah pelanggan karena persaingan ketat dengan platform video-on-demand (VoD) lainnya.

Jika pada pandemi Covid-19 bisnis VoD seperti ketiban durian runtuh, belum tentu bisnis ini akan selamat dari badai resesi tahun depan. Meskipun demikian, jalan akan selalu ada bagi mereka yang bisa menemukan celah inovasi untuk menyenangkan pasar. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement