"Jadi apa yang dicita-citakan Kemenperin bahwa Indonesia menjadi hub untuk ekspor ke negara-negara lain akan segera terwujud. Karena kalau hanya perakitan saja, kemungkinan besar perakitan hanya bicara mengenai ekspor kendaraan hasil rakitan, kalau ini enggak, baterainya juga," ujarnya.
Bahkan, Frans tak menutup pintu bagi brand lain untuk menggunakan baterai rakitan PT HLI Green Power pada mobil listrik mereka. Hal ini untuk mengurangi ketergantungan ekspor, sehingga lebih banyak sumber daya yang digunakan dari dalam negeri.
"Kalau kapasitasnya memadai, teman-teman di (industri) otomotif mau memanfaatkan pabrik baterai ini kita gak menutup kemungkinan. Jadi ada beberapa pemain yang sudah bertanya. Apakah kalau kita cocok dan pakai baterainya di Indonesia boleh? Jawabannya boleh," jelasnya.
"Pastinya, kita untuk bertujuan untuk ekspor, makin banyak ekspor maka makin bagus buat kita ketimbang kita jadi negara tujuan impor," katanya.
(SLF)