sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Permintaan Global Tinggi, Penjualan Mobil Listrik Toyota di Negara Asalnya Malah Anjlok

Technology editor M Fadli Ramadan
02/10/2025 22:00 WIB
Toyota memberikan kabar mengejutkan mengenai penjualan mobil listrik mereka di Jepang, yang merupakan negara asalnya. 
Permintaan Global Tinggi, Penjualan Mobil Listrik Toyota di Negara Asalnya Malah Anjlok. Foto: iNews Media Group.
Permintaan Global Tinggi, Penjualan Mobil Listrik Toyota di Negara Asalnya Malah Anjlok. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Toyota memberikan kabar mengejutkan mengenai penjualan mobil listrik mereka di Jepang, yang merupakan negara asalnya.  Pada Agustus 2025, mereka hanya berhasil menjual 18 unit, atau turun 84,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Di tengah lonjakan penjualan global untuk kendaraan listrik, kondisi di pasar domestik Toyota malah menunjukkan tren penurunan. Secara keseluruhan, penjualan Toyota di Jepang bulan lalu merosot sekitar 10,2 persen. 

Melansir Carscoops, Kamis (2/10/2025), sepanjang tahun ini (Januari-Agustus 2025), Toyota secara global telah menjual lebih dari 117.031 unit EV. Angka ini naik 20,6 persen dibandingkan periode yang sama dibandingkan tahun lalu.

Toyota mendominasi segmen elektrifikasi, dalam hal mobil hybrid secara domestik dengan angka penjualan jauh di atas penjualan BEV. Dalam delapan bulan tahun ini, Toyota menjual sebanyak 603.676 unit mobil hybrid di Jepang.

Teknologi hybrid terkini, seperti Toyota Prius dan model lainnya masih menjadi tulang punggung strategi elektrifikasi mereka di dalam negeri. Sedangkan varian plug-in hybrid (PHEV) dan mobil bahan bakar sel hidrogen (FCEV) mencatat angka jauh lebih kecil, sebesar 13.551 unit (PHEV) dan 251 unit (FCEV).

Meski penjualan EV di Jepang merosot, Toyota menunjukkan performa cemerlang di pasar internasional. Pada Agustus 2025, Toyota berhasil menjual 17.056 unit EV, tumbuh 34,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya.

Langkah Toyota ini mengungkapkan tantangan yang harus dihadapi seluruh produsen dalam menghadirkan produk listrik yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal. Di Jepang, infrastruktur pengisian daya, preferensi konsumen terhadap mobil hybrid, hingga kebiasaan berkendara, menjadi faktor kuat yang memperlambat penetrasi BEV.

Selain itu, Toyota harus menjaga keseimbangan antara upaya percepatan elektrifikasi dan kebutuhan konsumen lokal yang nyaman dengan teknologi hybrid. 

Di saat yang sama, volume produksi EV perlu ditingkatkan agar bisa memenuhi permintaan di pasar ekspor tanpa mengorbankan kualitas dan kapasitas distribusi.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement