Langkah Toyota ini mengungkapkan tantangan yang harus dihadapi seluruh produsen dalam menghadirkan produk listrik yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal. Di Jepang, infrastruktur pengisian daya, preferensi konsumen terhadap mobil hybrid, hingga kebiasaan berkendara, menjadi faktor kuat yang memperlambat penetrasi BEV.
Selain itu, Toyota harus menjaga keseimbangan antara upaya percepatan elektrifikasi dan kebutuhan konsumen lokal yang nyaman dengan teknologi hybrid.
Di saat yang sama, volume produksi EV perlu ditingkatkan agar bisa memenuhi permintaan di pasar ekspor tanpa mengorbankan kualitas dan kapasitas distribusi.
(NIA DEVIYANA)