sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pertimbangkan Produksi Mobil Double Cabin di Indonesia, Toyota: Asal Marketnya Diperluas 

Technology editor M Fadli Ramadan
22/03/2024 10:57 WIB
Toyota mudah memproduksi double cabin di Indonesia. Tapi, pasar di Tanah Air untuk mobil jenis tersebut diakui sangat kecil.
Toyota (MNC Media)
Toyota (MNC Media)

IDXChannel – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mendorong produsen untuk melakukan perakitan mobil jenis double cabin di Tanah Air. Pasalnya, saat ini sebagian besar masih diimpor secara utuh dari Thailand.

“Data mengatakan khsuus untuk double cabin seluruhnya masih impor. Rata-rata 25.000 unit per tahun,” kata Menperin di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

“Yang aneh, catatan untuk para prinsipal dari Kemenperin. Prinsipal menjadikan Thailand sebagai basis produksi untuk kendaraan double cabin. Dengan alasan salah satunya permintaan double cabin Thailand lebih tinggi dari domestik. Aneh,” sambungnya.

Menanggapi, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan, pihaknya mudah memproduksi double cabin di Indonesia. Tapi, pasar di Tanah Air untuk mobil jenis tersebut diakui sangat kecil.

“Indonesia kuat di 3-row seater, itu kenapa kita kuat di Calya, Avanza, Innova, kalau dilihat negara manapun di ASEAN, Indonesia adalah pusatnya, tapi kalau pick up pusatnya adalah di Thailand,” ujar Anton di Jakarta, Jumat (22/3/2024).

Kondisi ini berbeda dengan di Thailand, di mana mobil double cabin digunakan untuk mobilitas harian. Oleh sebab itu, penjualan tiap bulannya tembus puluhan ribu unit, belum termasuk ekspor.

“Jadi kalau memang Indonesia ingin mau memproduksi pick up, market pick up-nya harus diperbesar. Terlebih pick up seperti Hilux itu yang terbesar di Thailand, di seluruh dunia Thailand dan Amerika, dua negara itu ya. Sekitar lebih dari 50 persen market-nya Thailand, hampir 400 ribu unit itu adalah Hilux,” kata dia.

Namun, Toyota tidak menutup peluang untuk melakukan perakitan mobil double cabin di Indonesia. Tetapi, Anton meminta pemerintah harus realistis dan permintaan pasar menjadi faktor pertimbangan terbesar dalam melakukan investasi.

“Saya setuju kita ingin localize, tapi kita harus realistis juga bahwa Indonesia adalah negara yang banyak 3-row seater,” kata Anton.

Sekadar informasi, Toyota akan menjual pick up terbarunya, yakni Hilux Rangga. Kendaraan niaga itu juga berstatus CBU alias diimpor secara utuh dari Thailand.

(NIY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement