Hal itu disebabkan karena kebijakan tarif baru AS terhadap produk farmasi dan perangkat medis berpotensi membebani perusahan. Meski sekarang kebijakan itu masih dalam tahap investigasi.
Jika kebijakan itu diterapkan, Philips akan membayar lebih jika produknya masuk AS. Philips tercatat membayar 38 juta euro dalam bentuk bea masuk ke AS pada tahun lalu.
Meski menghadapi tantangan tersebut, Philips tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan penjualan antara 1 hingga 3 persen untuk tahun ini. Philips melaporkan penjualan sebesar 4,10 miliar euro pada kuartal I-2025. Angka ini turun 2 persen dibandingkan tahun lalu.
(Ibnu Hariyanto)