IDXChannel - Perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky, mengungkap ada peningkatan serangan malware di Indonesia pada 2023. Tak tanggung-tanggung, dibandingkan tahun sebelumnya peningkatan mencapai 123,73 persen.
Dikatakan bahwa sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terus menjadi perhatian para penjahat siber. Mereka tak pernah berhenti untuk mengembangkan strategi penyerangan sehingga semakin kreatif dalam melancarkan aksinya.
Kaspersky mencatat kebanyakan malware didistribusikan dengan kedok aplikasi yang paling banyak digunakan di lingkungan UMKM, termasuk MS Office, MS Teams, Skype, dan lainnya. Setidaknya 730 karyawan UMKM di Indonesia telah berhadapan dengan malware.
Angka ini didapat dari penelitian selama Januari hingga Juni 2023. Meskipun jumlah tersebut sedikit turun dibandingkan periode yang sama 2022 yang berjumlah 923. Namun, dampaknya tetap berbahaya bagi pelanggan dan karyawan.
General Manager Asia Tenggara di Kaspersky, Yeo Siang Tiong, mengatakan terkait malware unik yang terdeteksi pada paruh pertama 2023, terdapat 839 file unik yang didistribusikan. Jumlah ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 375.
Yeo mengklaim pihaknya telah memblokir sebanyak 11.969 file berbahaya yang menargetkan sektor UMKM dalam negeri selama paruh pertama tahun ini, meningkat 83,18 persen dibandingkan dengan 6.534 upaya serangan pada periode yang sama pada 2022.
"Sektor UMKM kini harus membangun pertahanan siber lebih dari sebelumnya. Penting bagi pemilik bisnis, sebagai langkah awal, untuk memetakan tantangan atau gangguan yang mereka hadapi terkait keamanan siber," kata Yeo.
"Penting juga untuk menetapkan kebijakan pengendalian karyawan dan operasional serta mendapatkan pemahaman mendalam tentang apa yang dapat dilakukan, baik secara mandiri maupun kolaboratif," tambahnya.