Menurutnya, laporan itu langsung direspons dengan melakukan investigasi secara internal. Perusahaan pun melakukan pengecekan kualitas Pertamax di Terminal BBM hingga ke SPBU-SPBU, serta melakukan pengecekan ke bengkel di area Cibinong.
Pertamina Patra Niaga juga menggandeng Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung (LAPI ITB) untuk mengatasi permasalahan ini.
"Investigasi kualitas produk masih dilakukan sejak Jumat lalu. Kami terus berkoordinasi dengan pihak bengkel dan LAPI ITB. Sampel produk juga sudah kami kirimkan ke Lemigas untuk uji lab lebih lanjut," ujar Heppy.
Dia menuturkan saat ini memang belum diketahui penyebab pasti dari kerusakan mobil-mobil tersebut. Namun, dari hasil monitoring sementara di lapangan, kendaraan yang dilaporkan mengalami kendala mesin hanya terjadi di merek kendaraan dan tipe tertentu, tidak di semua kendaraan yang melakukan pengisian Pertamax.
Dia menambahkan, paralel menunggu hasil investigasi dan pengujian produk, Pertamina Patra Niaga terus melalukan penelurusan terhadap kendaraan-kendaraan yang mengalami masalah pada mesinnya.
"Meskipun penyebab belum diketahui apakah dari produk Pertamax atau dari sparepart kendaraan, namun kami mohon maaf atas kejadian ini," ujar Heppy.
(Febrina Ratna)