Bagaimana modus operandinya? Penipu akan menghubungi pengguna WhatsApp secara acak, lalu mereka akan berupaya untuk berinteraksi dengan calon korban. Mereka mungkin akan mengiming-imingi korban dengan lowongan pekerjaan yang tampak ‘meyakinkan’.
Besar kemungkinan para penipu ini menggunakan chatbot untuk membalas pesan jika korbannya merespon. Jangan heran jika oknum penipu seperti ini memiliki ‘naskah’ siap pakai untuk berinteraksi dengan korbannya.
Modus operansi penipuan via WhatsApp ini juga telah diperbincangkan di berbagai forum-forum online. Beberapa pengguna WhatsApp mengaku pernah ditawari pekerjaan freelance, dengan jobdesc meninggalkan ‘likes’ di YouTube.
Ada pula penipu yang membuat skenario seolah-olah pekerjaan tersebut harus dilakukan dengan aplikasi tertentu, mereka lantas menjebak korban untuk mengunduh aplikasi yang bisa jadi bakal digunakan untuk mencuri data.
Bisa juga para penipu ini meminta korban untuk berinvestasi kripto atau saham. Bagaimana cara menghindari modus penipuan seperti ini?