Namun, halaman itu sendiri berisi frame yang disematkan dari situs lain yang dihosting di host web Rusia Beget. Halaman tersebut meminta data-data pribadi tentang twitter, dari mulai kata sandi, hingga nomor telepon pengguna. Hal itu bisa berbahaya bagi akun yang tidak menggunakan otentikasi dua faktor.
Google kabarnya telah menghapus situs phising tersebut, beberapa saat setelah TechCrunch memberikan informasi pada Google.
"Kami mengkonfirmasi bahwa kami telah menghapus tautan dan akun yang dipermasalahkan, karena melanggar kebijakan program kami," jelas Juru Bicara Google seperti yang dikutip dari laman TechCrunch.
Selain kekacauan verifikasi tersebut, para penjahat siber juga memanfaatkan momen bahwa Twitter akan segera membebankan biaya bulanan pada pengguna untuk fitur premium, termasuk verifikasi.