2. Pahami Risiko Saham vs Bisnis
Investasi langsung di saham melalui pasar modal punya risiko fluktuasi naik turun harga dalam jangka pendek. Jika sedang turun nilainya, jangan dijual. Sedangkan, kalau berinvestasi langsung di bisnis risiko terbesarnya adalah risiko gagal bayar modal.
Hal ini hampir kejadian saat properti DanBam dibeli Chairman Jangga, yang hampir membuat tutup bisnisnya Saeroyi. Untungnya, Saeroyi berhasil cepat cari lokasi baru. Maka dari itu, tindakan darurat harus diperhatikan secara matang.
3. Punya Dana Darurat
Saeroyi mempunyai dana darurat dalam menjalankan hidupnya. Dia mampu mengelola gaya hidupnya sesuai dengan kemampuan finansial. Maka dari itu, investor pemula jangan mudah tergoda untuk memakai semua dana yang dimiliki untuk membeli saham.
Pastikan sudah ada sejumlah 3 kali pengeluaran rutin bulanan di rekening dana darurat terpisah.
Setelah itu, barulah memulai investasi saham maupun membuka usaha.
4. Gunakan Dana Idle untuk Investasi
Jangan pernah menggunakan uang untuk hidup bulanan sebagai modal investasi. Belajar dari Saeroyi yang menginvestasikan uang klaim asuransi jiwa dari ayahnya untuk membeli saham Jangga Group saat jatuh. (*)