sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bank Mandiri: Akselerasi Ekonomi 2025 Butuh Sinergi Fiskal dan Moneter yang Kuat

Banking editor Rahmat Fiansyah
19/05/2025 15:00 WIB
Perekonomian Indonesia memasuki tahun 2025 dengan ketahanan yang tetap solid di tengah dinamika global yang menantang. 
Perekonomian Indonesia memasuki tahun 2025 dengan ketahanan yang tetap solid di tengah dinamika global yang menantang. (Foto: Dok. Bank Mandiri)
Perekonomian Indonesia memasuki tahun 2025 dengan ketahanan yang tetap solid di tengah dinamika global yang menantang. (Foto: Dok. Bank Mandiri)

Pada saat yang sama, inflasi tahunan hingga April 2025 tercatat 1,95 persen, mencerminkan kondisi harga yang terkendali. Menurut Andry, normalisasi tarif listrik usai program subsidi menjadi penyumbang utama kenaikan terbatas tersebut. Meski begitu, laju nilai tukar rupiah sempat menghadapi tekanan cukup besar sepanjang 2025 akibat meningkatnya ketegangan geopolitik dan penguatan dolar AS. 

“Fluktuasi ini perlu direspons dengan kebijakan stabilisasi yang terukur dan terkoordinasi. Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 4,93 persen sepanjang 2025,” kata Andry dalam Mandiri Economic Outlook Q2-2025 bertajuk "Building Resillience in the Midst of Global Turbulence" di Jakarta, Senin (19/5/2025).

Andry menambahkan, peluang akselerasi tetap terbuka melalui sinergi kebijakan fiskal dan moneter yang efektif dalam menjaga daya beli dan mendorong investasi. Hal ini dapat diukur lewat sektor pertanian yang menunjukkan kinerja impresif, didorong program intensifikasi seperti pompanisasi dan distribusi pupuk. Peningkatan produktivitas juga diharapkan melalui langkah ekstensifikasi, termasuk pembukaan lahan baru secara terencana.

“Sektor-sektor terkait mobilitas, seperti transportasi, perhotelan, informasi dan komunikasi, serta hiburan, terus menopang pertumbuhan. Pergeseran gaya hidup menuju konsumsi berbasis pengalaman mendorong perputaran ekonomi di sektor jasa,” ujarnya.

Dia juga menilai, harga komoditas yang masih relatif tinggi tetap memberikan kontribusi positif terhadap ekspor dan pendapatan perusahaan. 

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement