IDXChannel - PT Bank Permata Tbk atau PermataBank sukses mencatatkan laba bersih perseroan sebesar Rp831 miliar. Perolehan laba ini naik signifikan sebanyak 93 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp430 miliar.
Direktur Utama PermataBank, Chalit Tayjasanant, mengatakan kinerja yang positif di kuartal III 2021 tidak lepas dari dukungan para nasabah yang selalu maju bersama dengan komitmen perseroan untuk terus memberikan kenyamanan dan keamanan transaksi perbankan dan turut berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
"Jelang tutup tahun 2021, PermataBank terus menunjukan kinerja yang tetap kuat dan konsisten. Kami berupaya terus menjangkau pasar dan segmen nasabah yang lebih luas dengan menawarkan inovasi produk dan jasa perbankan digital dengan sinergi dan dukungan penuh dari pemegang saham pengendali kami, Bangkok Bank," kata Chalit dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/10/2021).
Perseroan kata, Chalit, konsistensi dalam pertumbuhan aset dan peningkatan kinerja yang solid dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit dan memastikan kecukupan pencadangan kerugian kredit.
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang mulai terjadi di Kuartal II dan keberhasilan progam vaksinasi yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia
untuk menurunkan jumlah kasus COVID-19 mulai membuahkan pergerakan positif dalam pemulihan perekonomian dan pertumbuhan kredit.
"Sejalan dengan pemulihan perekonomian Indonesia, PermataBank membukukan pertumbuhan aset sebesar 31% YoY menjadi sebesar Rp219 triliun yang mempertahankan PermataBank di jajaran 10 bank komersial terbesar di Indonesia berdasarkan nilai total aset," paparnya.
Penyaluran kredit, kata Chalit, tumbuh secara signifikan 21% (YoY) menjadi sebesar Rp124,2 triliun terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi sebesar 45% (YoY) dan pertumbuhan KPR sebesar 23% (YoY). Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah bertumbuh sebesar 23% (YoY) terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan tabungan dan giro sebesar 28%.
"Kenaikan ini sejalan dengan strategi Bank untuk memfokuskan pertumbuhan simpanan nasabah dengan biaya dana yang lebih murah untuk mendukung penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih bersaing dalam jangka panjang," tukasnya.
Sejalan dengan hal tersebut, rasio CASA PermataBank mengalami peningkatan menjadi 53%, lebih tinggi dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar 51%.
Kemudian dengan pertumbuhan aset, PermataBank membukukan Pendapatan Operasional sebesar Rp7,5 triliun atau tumbuh sebesar 17% (YoY) dan Laba Operasional sebelum Pencadangan tumbuh sebesar 28% (YoY) menjadi sebesar Rp3,5 triliun. Pertumbuhan Pendapatan Operasional dikontribusikan oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 28%.
"Hal ini mencerminkan pengelolaan dana, baik simpanan nasabah maupun dana setoran modal dari pemegang saham, secara optimal. Rasio Beban Operasional dibandingkan Pendapatan Operasional (BOPO) juga mengalami perbaikan menjadi sebesar 88%, membaik dari periode yang sama tahun lalu sebesar 92% yang dikontribusikan oleh penurunan pencadangan kerugian kredit, sejalan dengan perbaikan kualitas portfolio kredit Bank. Pertumbuhan kredit dan peningkatan kinerja Bank telah membuahkan hasil di kuartal III 2021 ini," paparnya.
Kualitas portfolio kredit PermataBank, sambung Chalit, masih terjaga dengan baik dengan rasio NPL gross dan netto masing-masing sebesar 3,3% dan 0,9%, terkoreksi menjadi lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan rasio masing-masing sebesar 3,8% dan 1,5%.
Secara pruden PermataBank membukukan pencadangan kerugian kredit untuk mengantisipasi potensi kerugian kredit yang dapat terjadi sebagai akibat pandemi yang masih berlangsung, dengan mempertahankan rasio NPL coverage sebesar 217%, hampir dua kali lipat dibandingkan rasio NPL coverage tahun lalu sebesar 118%.
Rasio permodalan Bank adalah yang terkuat di antara 10 besar Bank Komersial di Indonesia dengan rasio CAR dan CET-1 sebesar masing-masing 34% dan 26% dimana hal ini menjadi key enabler bagi PermataBank untuk mempercepat pertumbuhan bisnis baik secara organik maupun inorganik. (TYO)