Menurut Ueda, keputusan menaikkan suku bunga ini mencerminkan keyakinan BOJ bahwa risiko terhadap perekonomian Jepang, termasuk dari kebijakan tarif Amerika Serikat, telah berkurang.
Dia juga menilai kondisi tersebut akan mendorong perusahaan untuk terus menaikkan upah pada tahun mendatang. Selama tidak terjadi guncangan negatif besar terhadap perekonomian, kata Ueda, pasar tenaga kerja Jepang diperkirakan tetap ketat.
Kondisi ini akan memberikan tekanan ke atas pada upah, terutama akibat faktor struktural seperti menyusutnya populasi usia kerja.
Ueda juga menyoroti bahwa perusahaan-perusahaan di Jepang mulai meneruskan kenaikan biaya tenaga kerja dan bahan baku, tidak hanya pada sektor makanan tetapi juga barang dan jasa lainnya.
Hal ini menunjukkan bagaimana mekanisme kenaikan upah dan inflasi saling menguatkan mulai terbentuk.