“Inflasi inti Jepang secara keseluruhan mengikuti tren kenaikan moderat, di tengah pasar tenaga kerja yang semakin ketat, perilaku penetapan upah dan harga perusahaan telah berubah secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir,” kata Ueda.
Ia menambahkan bahwa pencapaian target inflasi 2 persen yang disertai kenaikan upah kini semakin mendekat.
Meski demikian, pelaku pasar masih mencermati arah kebijakan BOJ ke depan. Sebelumnya, pernyataan Ueda dalam konferensi pers pasca-rapat kebijakan pekan lalu dinilai relatif dovish dan sempat memicu pelemahan nilai tukar yen.
Pelemahan yen menjadi perhatian regulator karena dapat meningkatkan biaya impor dan menekan daya beli masyarakat dari inflasi yang lebih luas.
Para analis memperkirakan BOJ akan menahan suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya pada 22–23 Januari, meskipun pembaruan proyeksi pertumbuhan dan inflasi triwulanan berpotensi memberikan sinyal arah kebijakan selanjutnya.
(Nasywa Salsabila)