IDXChannel - Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal memprediksi Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Kebijakan tersebut kemungkinan diambil saat rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 20 Juli 2022.
Peningkatan itu terjadi karena kemungkinan besar Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) akan kembali menaikan tingkat suku bunga acuannya. The Fed menyampaikan bahwa kemungkinan akan ada kenaikan suku bunga sekitar tanggal 28 Juli mendatang.
"Kemungkinan kenaikannya juga di kisaran yang cukup tinggi seperti terakhir kemarin naik 75 basis poin dan kemungkinan nanti juga akan naik 75 basis poin yang artinya kenaikan suku bunga yang relatif tinggi yang membuat gap antara tingkat suku bunga acuan di Indonesia dengan Amerika menjadi semakin tipis perbedaannya," kata Faisal kepada MPI, Kamis (14/7/2022).
Menurutnya hal ini biasanya akan diikuti dengan pergerakan capital outflow dari negara-negara berkembang ke Amerika, termasuk dari Indonesia.
"Makanya kemarin setelah ada pengumuman statement dari the Fed, pasar juga bereaksi sehingga sempat ada tekanan terhadap rupiah. Tapi kenaikannya sendiri kan belum, itu baru pengumuman," jelasnya.
Faisal menambahkan apabila nanti benar terjadi kenaikan pada tanggal 28 Juli oleh The Fed dan kenaikannya sebesar 75 basis poin, maka akan ada dorongan capital outflow yang biasanya mendorong tingkat kenaikan suku bunga di negara berkembang seperti Indonesia.
Terlebih lagi perkembangan terakhir inflasi di Amerika Serikat berdasarkan rilis terakhir pada bulan Juni itu naik dari bulan Mei 8,6 menjadi 9,1. Artinya bahwa kenaikan suku bunga oleh The Fed yang sudah-sudah belum cukup efektif menahan laju inflasi, jadi akan mendorong kenaikan lagi tingkat suku bunga The Fed.
"Oleh karena itu kemungkinan, sudah mulai naik di bulan Juli ini RDG tapi kemungkinan kenaikannya pun tidak drastis, kalaupun naik paling sekitar 25 basis poin," kata Faisal.
(FRI)