"Menurut saya kondisi ini harus diciptakan karena importir pasti butuh USD, sehiggga psikologis mereka tidak panik akan membantu volatility tadi," ucapnya.
Denny menuturkan, BI rutin mengundang importir, ekportir, dan bank-bank tertentu untuk diksusi memberi keyakinan kepada mereka bahwa bank sentral ada di pasar.
"Ini yang kita jaga supaya supply and demand tetap terjadi, sehingga ketika BI melakukan intervensi itu efektif untuk market tapi juga tidak membebani cadangan devisa kita," tuturnya.
"Bayangkan USD2 miliar hingga 3 miliar sehari, enggak mungkin BI terus nomboki tapi itu yang kita atur supaya supply and demand terjadi," imbuh Denny.
Sebagai informasi, posisi cadangan devisa Indonesia pada Oktober 2023 turun menjadi USD133,1 miliar dari bulan sebelumnya sebesar USD134,9 miliar. Posisi cadangan devisa ini menjadi yang terendah sepanjang 2023.