“Ini salah satu yang kami coba perbaiki, di mana kita membuka instrumen untuk operasi moneter dan juga untuk di pasar nantinya, yaitu untuk Indonesia-Renminbi, atau Renminbi-Rupiah. Ini contohnya sehingga akan mengurangi tentunya tekanan ke Dolar, karena selama ini mereka beli Dolar dulu habis itu baru di-convert ke Renminbi," tutur Destry
Perkembangan LCT sendiri disebut Destry mengalami peningkatan luar biasa. Pada posisi Oktober 2025, volume LCT telah naik 1,6 kali lipat dibandingkan total volume sepanjang tahun 2024 penuh.
Jumlah pesertanya pun melonjak tajam yakni tahun 2024 (setahun penuh) adalah 5.053 peserta dan saat Ini (Oktober 2025) sebanyak 15.473 peserta.
"Melihat area-area itu kami mengantisipasi dengan tadi membuka untuk pasar renminbi dan juga untuk pasar yuan di domestik. Jadi kita berharap stabilitas Rupiah ini juga akan bisa kita jaga," kata Destry.
(DESI ANGRIANI)