Strategi pemberdayaan BRI berada di depan pembiayaan sehingga perseroan mampu membangun risk appetite yang lebih baik untuk menjangkau setiap level entrepreneurship dengan berbagai skema yang sesuai kapabilitas nasabah.
Mengacu pada empowerment framework yang dimiliki BRI, perseroan membagi target inklusi keuangan sesuai dengan level entrepreneurship nasabah dimana level terbawah/level dasar yakni unfeasible unbankable. Lalu level tengah yaitu feasible unbankable, dan level paling atas yaitu feasible bankable.
Artinya, fokus BRI tidak hanya pada pembiayaan dan bantuan materil untuk segmen mikro, melainkan juga dengan journey pemberdayaan yang di antaranya berbentuk pelatihan dan literasi bisnis.
“Tentunya kalau kita mau mengangkat UMKM ini betul-betul jadi kontributor perekonomian, maka kita harus membangun kapabilitas di sektor tersebut, dalam hal ini kapabilitas empowerment atau pemberdayaan,” katanya.
(FRI)