Total kredit yang disalurkan Bank BTPN per akhir Desember 2021 tercatat sebesar Rp135,60 triliun, dengan segmen korporasi, komersial, dan syariah membukukan pertumbuhan kredit sebesar 9 persen.
Per 31 Desember 2021, Bank BTPN mencatat kenaikan aset sebesar 5 persen dari Rp183,17 triliun menjadi Rp191,92 triliun, dengan rasio kecukupan modal mencapai 26,2 persen, liquidity coverage ratio (LCR) 187,3 persen, dan net stable funding ratio (NSFR) 126,6 persen.
Strategi Bank BTPN lainnya adalah meningkatkan current account savings account (CASA) dan pendapatan dari biaya dan komisi, serta transaksi mata uang asing, dengan mengembangkan proposisi nilai pelanggan, kapabilitas, produk, dan layanan.
Menurut Dini, Bank BTPN juga akan menerapkan keunggulan operasional melalui digitalisasi dan terus membangun kapabilitas keamanan digital.
"Selain itu perbaikan rasio biaya terhadap pendapatan, serta penguatan sumber daya manusia, manajemen risiko, kepatuhan dan tata kelola yang baik, juga menjadi prioritas Bank BTPN pada tahun 2022,” ungkap Dini.