sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Garap Bisnis Kustodian, Ini Strategi BTN Bersaing dengan Bank Kompetitor

Banking editor Taufan Sukma/IDX Channel
27/12/2022 13:22 WIB
Nixon mengaku optimistis BTN mampu bersaing dengan bank lokal maupun asing tersebut dengan berbagai macam strategi.
Garap Bisnis Kustodian, Ini Strategi BTN Bersaing dengan Bank Kompetitor (foto: MNC Media)
Garap Bisnis Kustodian, Ini Strategi BTN Bersaing dengan Bank Kompetitor (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) baru saja meresmikan posisinya sebagai pemegang rekening kustodian di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Langkah ini sebagai tindak lanjut dari telah dikantonginya izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak tanggal 17 November 2022 lalu, untuk BTN juga turut menggarap bisnis bank kustodian di industri pasar modal Indonesia.

Dengan telah berstatus bank kustodian, BTN mengaku siap untuk bersaing dengan 23 bank lain yang sudah malang melintang di bisnis jasa kustodian di Indonesia.

Kesiapan itu disebut Wakil Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, sebagai bentuk komitmen BTN untuk dapat berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal di Indonesia.

“Status Kustodian ini akan menambah layanan BTN bagi nasabah yang akan  melakukan investasi di pasar modal. Kami berkomitmen untuk memberikan layanan yang cepat, tepat, dan akurat kepada nasabah yang menggunakan jasa kustodian karena didukung oleh SDM yang berpengalaman, instrastruktur yang baik dan  sistem kustodian yang handal,” ujar Nixon, Selasa (27/12/2022).

Terkait persaingan yang harus dihadapi di pasar, Nixon mengaku optimistis BTN mampu bersaing dengan bank lokal maupun asing tersebut dengan berbagai macam strategi.

Selain sistem kustodian yang mumpuni, setiap nasabah dilayani oleh petugas bank yang fokus melayani nasabah perorangan/institusi (dedicated person), proses rekonsiliasi portofolio nasabah dilakukan setiap hari dan terdapat pembagian akses level serta dual control atau kontrol ganda sehingga lebih aman serta biaya jasa layanan kustodian BTN yang kompetitif. 

Dengan makin tingginya minat investasi dan berkembangnya pasar modal di Tanah Air, Nixon menilai prospek bisnis Kustodian akan semakin bagus, sehingga BTN tak ragu untuk terjun ke bisnis ini.

Tak sekadar terjun, BTN juga telah menargetkan dapat mengelola dana dari nasabah institusi yang menggunakan jasa Kustodian sekitar Rp12 triliun dalam setahun pertama.

“Dengan memperluas bisnis menjadi bank Kustodian, kami juga berharap ada peningkatkan pendapatan bank di luar pendapatan dari bunga kredit atau fee based income, dimana jasa Kustodian berkontribusi sekitar Rp3,6 miliar pada tahun pertama dan dapat menembus Rp7 miliar dalam lima tahun mendatang,” tutur Nixon.

Dengan bertambahnya jasa sebagai Kustodian, Nixon menilai, BTN dapat meningkatkan kecepatan dan kenyamanan layanan kepada nasabah wealth management BTN. Selain itu, BTN juga makin menunjukkan komitmennya dalam mendukung secara konsisten pasar modal di Indonesia, diantaranya sebagai emiten, BTN telah menerbitkan obligasi yang dilakukan hampir setiap tahun.

Selain itu, BTN menjadi pioneer dalam melakukan sekuritisasi KPR melalui mekanisme KIK-EBA dan EBA-SP yang pertama di Indonesia.

“Bank BTN sebagai lembaga penunjang di pasar modal berperan sebagai wali amanat untuk institusi yang menerbitkan obligasi dan agen pemantau untuk perusahaan yang menerbitkan Medium Term Notes (MTN) dan Bank BTN juga telah bertindak sebagai Bank administrator Rekening Dana Nasabah,” tegas Nixon. (TSA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement