IDXChannel - Survei Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks literasi keuangan di Indonesia pada 2023 mencapai 65,43 persen. Sedangkan indeks inklusi keuangan lebih tinggi yakni 75,02 persen.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, dari total populasi di Indonesia, sebanyak 65,43 persen telah teredukasi secara keuangan. Kriteria well literate ini memenuhi lima parameter indeks literasi yakni pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap, dan perilaku.
“Jadi 65,43 persen dari populasi Indonesia memenuhi kriteria well literate, dan 75,02 persen dari masyarakat Indonesia menggunakan, memiliki akses terhadap produk dan jasa layanan keuangan,” kata Amalia dalam konferensi pers SNLIK 2024 di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2024).
Secara produk/layanan, tingkat inklusi dan literasi keuangan konvensional masih lebih tinggi dari produk/layanan syariah. Detailnya, inklusi konvensional menebus 73,55 persen, sementara syariah hanya 12,88 persen.