IDXChannel - Perbankan berkapitalisasi pasar terbesar di Indonesia telah melaporkan kinerja keuangannya pada kuartal I-2024.
Bank tersebut di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Berdasarkan laporan keuangan yang dirangkum IDX Channel, Jumat (3/5/2024), meski pertumbuhan laba bersih bank besar rerata di bawah double digit, bank-bank ini kompak membukukan pertumbuhan kredit hingga aset.
Seperti bank BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1% secara tahunan (yoy) menjadi Rp835,7 triliun per Maret 2024. Pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata industri.
Sementara itu, laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 11,7% yoy hingga Rp12,9 triliun pada kuartal I 2024. Pertumbuhan ini ditopang ekspansi pembiayaan yang disalurkan, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengatakan, pihaknya melihat optimisme konsumsi masyarakat, khususnya selama periode Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, turut berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2024.
"Hingga akhir Maret, total aplikasi KPR dan KKB pada BCA Expoversary 2024 telah mencapai lebih dari Rp30 triliun, dan diharapkan terus bertambah hingga penutupan nanti. Kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan kinerja hingga akhir tahun ini, sejalan dengan positifnya prospek perekonomian nasional," ungkap Jahja dalam paparan kinerja BCA, Senin (22/4/2024).
Secara keseluruhan BCA berhasil mempertahankan profitabilitas yang berkelanjutan. Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA selama kuartal I 2024 mencapai Rp19,8 triliun, tumbuh 7,1% secara tahunan. Kemudian, pendapatan selain bunga naik 6,8% YoY menjadi Rp6,4 triliun.
Secara total, pendapatan operasional mencapai Rp26,2 triliun atau naik 7% YoY pada kuartal I 2024. Rasio cost to income terjaga di level 32,4%.
Di samping itu, seiring dengan meningkatnya kualitas aset, biaya provisi BCA turun 29,8% yoy, sehingga turut berkontribusi bagi pertumbuhan laba BCA.
Selanjutnya ada bank pelat merah BRI yang secara konsolidasi, BRI telah membukukan laba bersih periode berjalan Rp15,98 triliun, tumbuh 2,69% secara tahunan (yoy) pada kuartal I 2024, dari setahun sebelumnya sebesar Rp15,56 triliun.
Pertumbuhan laba tersebut utamanya ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang meningkat 9,68% yoy menjadi Rp35,95 triliun.
“Pencapaian tersebut membuat BRI tetap optimistis dengan kinerja kedepan dan akan lebih fokus terhadap tantangan domestik perseroan melihat kondisi ekonomi nasional saat memiliki daya tahan terhadap stabilitas ekonomi global,” ujar Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto dalam Paparan Kinerja Kuartal I 2024, Kamis (25/4/2024).
Adapun aset bank berkode saham BBRI ini naik 9,11 persen yoy menjadi Rp1.989,07 triliun pada kuartal I 2024.
Dari sisi intermediasi, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,6 triliun pada kuartal I-2024, tumbuh 10,89% yoy. Adapun mayoritas kredit didominasi oleh kredit UMKM yang tercatat sebesar Rp1.089,41 triliun atau sebesar 83,25%.
BRI juga mencatat kualitas kredit yang terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sebesar 3,11% per Maret 2024. Dan NPL coverage sebesar 214,26%.
Kemudian ada Bank Mandiri yang berhasil membuktikan ketahanan dan adaptabilitasnya dalam kondisi pasar yang volatil di tengah ketidakpastian ekonomi dan keuangan global.
Hal ini tercermin dari kemampuan Bank Mandiri dalam menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp1.435 triliun pada kuartal I-2024, meningkat 19,1% secara yoy.
Pencapaian tersebut melampaui pertumbuhan kredit industri yang secara tahunan tumbuh sebesar 12,4% pada akhir Maret 2024.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menyatakan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebut mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid dan resilien.
“Melalui pencapaian fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri mempertegas peranan sebagai agen pembangunan yang berupaya untuk berkontribusi maksimal terhadap perekonomian di Indonesia,” ujar Darmawan di Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Selaras dengan implementasi strategi bisnis yang konsisten disertai dengan optimalisasi channel digital, Bank Mandiri pun berhasil mencetak laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp12,7 triliun di kuartal I 2024, tumbuh 1,13% secara yoy.
Terakhir ada Bank BNI hingga kuartal I-2024 berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp5,33 triliun atau tumbuh 2% secara tahunan atau year on year (yoy).
Raihan laba bersih BNI tersebut ditopang oleh kredit yang tumbuh 9,6% yoy secara konsolidasi atau sebesar Rp695,16 triliun, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp634,3 triliun.
Kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta sebesar Rp272,1 triliun atau tumbuh 14% dibandingkan periode yang sama 2023. BNI juga mencatat penyaluran kredit ke BUMN sebesar Rp102,7 triliun atau tumbuh 23% dibandingkan kuartal I-2023.
“Dengan pertumbuhan kredit pada kuartal I-2024, BNI membukukan pendapatan bunga Rp15,87 triliun, tumbuh 7,2 persen yoy dari sebelumnya sebesar Rp14,8 triliun, yang didorong oleh kinerja fungsi intermediasi yang sehat,” ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam Konferensi Pers BNI Kuartal I-2024, Senin (29/4/2024).
(DES)