Berbekal uang ATM, selama 4,5 bulan dia makan malam di restoran-restoran mewah dan mengadakan pesta setiap akhir pekan bersama kawan-kawannya. Bahkan, dia menyewa jet pribadi dan vila, mengundang teman-temannya. Mereka menikmati makanan dan minuman, semuanya dengan uang yang ditarik dari ATM.
Dia juga melunuasi uang kuliah beberapa kawan dan mengirim salah satunya untuk menempuh studi di Prancis. Namun sayangnya, menjadi jutawan dadakan tak membutnya tenang.
Kemudian, dia mendatangi terapis dan menceritakan semua yang dia lakukan. Terapis menyarankannya menyerahkan diri ke pihak berwenang. Lalu, pada Juni dan Juli 2011 dia mengontak bank. Pihak bank mengatakan polisi akan menghubungi namun penjemputan oleh polisi tak pernah terjadi.
Akhirnya, aparat penegak hukum turun tangan pada 2014. Saunders menerima dakwaan penipuan dan pencurian serta divonis bersalah. Pada Mei 2016, dia bebas dan kembali menekuni pekerjaan menjadi bartender.
"Saya banyak belajar bahwa kita ini saat menghadapi godaan, kita mudah kehilangan diri kita yang sebenarnya namun (sekarang) perlahan-lahan saya kembali ke diri saya yang dulu," pungkasnya.
(Penulis Bayu R magang)
(SAN)