Pasar keuangan Indonesia, lanjut Perry, memang mengalami tekanan arus modal keluar (capital outflow). Namun, itu bukan karena keputusan BoJ.
"Ketidakpastian pasar global masih tinggi, sehingga terjadi outflow di SBN. Sebagian karena dolar yang masih cukup kuat," tambah Perry.
Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti menambahkan, sejauh ini belum ada dampak signifikan di pasar akibat keputusan BoJ. Bahkan, kenaikan suku bunga di Jepang tidak membuat mata uang yen menguat.
"Bahkan tertutup oleh pengaruh dolar AS yang that's why trennya menguat dalam beberapa hari ini," ujar Destry.
Menurut Destry, usai Jepang menaikkan suku bunga dan melonggarkan batasan untuk yield, BI melihat dampaknya justru ke nilai tukar yen itu sendiri.
(YNA)