"Kita lihat pemerintah juga cukup agresif melakukan promosi terhadap UUCK, dan project yang ditawarkan sudah cukup menarik, kita lihat juga beberapa sudah masuk, seperti kaitannya dengan mineral, ini sangat diminati oleh investor," sambungnya.
Pada Maret 2023, Kredit Modal Kerja (KMK) tercatat tumbuh 10,0% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini bersumber dari sektor industri pengolahan yang tumbuh 4,7% (yoy), dan Perdagangan, Butek, dan Restoran (PHR) 5,0% (yoy).
Kemudian kredit Investasi pada Maret 2023 tumbuh 10,3% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Angka tersebut dikontribusikan oleh sektor industri pengolahan tumbuh 16,5% (yoy) serta sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh 2,5% (yoy).
Sedangkan untuk kredit konsumsi pada Maret 2023 tumbuh 9,1% (secara yoy) yang dikontribusikan dari penyaluran KPR dan Kredit Multiguna. BI mencatat penyaluran kredit properti tumbuh 8,7% (yoy). Kemudian untuk kredit UMKM pada Maret 2023 tumbuh 8,5% (yoy).
"Kita masih bisa berharap masih di sektor domestik, jadi pertumbuhan kredit 10-12% ini kelihatannya masih bisa kita capai tahun ini, mudah mudahan bisa lebih," pungkasnya.
(YNA)