sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Laba Rp16,3 Triliun, BNI (BBNI) Dinilai DPR Mampu Jaga Kinerja di Tengah Tekanan Ekonomi Global

Banking editor Kunthi Fahmar Sandy
01/11/2024 15:58 WIB
Ketua Komisi XI DPR RI Misbhakun menyebut, BNI mampu menjaga momentum pertumbuhan kinerja yang positif di tengah tekanan ekonomi global dan regional saat ini.
Laba Rp16,3 Triliun, BNI (BBNI) Dinilai DPR Mampu Jaga Kinerja di Tengah Tekanan Ekonomi Global (FOTO:Dok Ist)
Laba Rp16,3 Triliun, BNI (BBNI) Dinilai DPR Mampu Jaga Kinerja di Tengah Tekanan Ekonomi Global (FOTO:Dok Ist)


IDXChannel - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI mencetak laba sebesar Rp16,3 triliun hingga kuartal III-2024.

Ketua Komisi XI DPR RI Misbhakun menyebut, BNI mampu menjaga momentum pertumbuhan kinerja yang positif di tengah tekanan ekonomi global dan regional saat ini.

Menurutnya, digitalisasi merupakan hal yang penting untuk dilakukan perbankan, utamanya bank milik negara untuk mempermudah akses masyarakat terhadap layanan keuangan.

"Ini adalah bukti bahwa inisiatif digitalisasi yang digalakkan BNI mampu berkontribusi positif bukan hanya untuk kinerja perusahaan tetapi juga bagi masyarakat dengan kemudahan akses ke layanan keuangan," kata dia dalam rilis di Jakarta Jumat (1/11/2024).

Pada 2024 ini pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI terutama berasal dari pertumbuhan tabungan ritel, sejalan dengan program transformasi struktur pendanaan. Hal ini berdampak pada perbaikan Cost of Fund (CoF) BNI yang tercermin pada rasio Net Interest Margin (NIM) hingga kuartal III-2024.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan pertumbuhan ini didukung oleh program terstruktur perusahaan, termasuk digitalisasi aplikasi mobile terbaru, wondr by BNI serta transformasi jaringan cabang yang berfokus pada sales culture.

Adapun jumlah pengguna layanan BNI Mobile Banking dan wondr by BNI, meningkat 14,8 persen YoY menjadi 17,9 juta pengguna.

Transaksi digital banking juga tumbuh signifikan, mencapai 1,04 miliar transaksi atau naik 40,9 persen, dengan nilai transaksi yang meningkat 26,2 persen YoY menjadi Rp1.104 triliun.

Misbakhun melanjutkan, BNI tidak hanya fokus pada perbaikan kinerja tetapi juga konsisten dengan agenda keberlanjutan yang bisa memberi dampak jangka panjang pada perekonomian nasional.

"Portofolio hijau yang mencapai Rp188 triliun, atau sekitar 26 persen dari total portofolio kredit BNI jadi bukti komitmen BNI dalam pembiayaan yang bertanggung jawab untuk aktivitas bisnis berkelanjutan," kata Misbakhun.

Dalam paparan kinerja BNI sebelumnya tercatat, hingga September 2024, penyaluran kredit hijau BNI telah mencakup berbagai sektor, termasuk energi baru terbarukan (EBT) seperti pembangkit listrik tenaga air, tenaga surya, dan biogas, dengan total pembiayaan mencapai Rp10,2 triliun.

Selain itu, pembiayaan untuk sektor penanggulangan polusi udara sebesar Rp3,4 triliun, serta pengelolaan sumber daya alam dan penggunaan lahan yang berkelanjutan sebesar Rp31,9 triliun.


(kunthi fahmar sandy)

Advertisement
Advertisement