Keputusan untuk membuka Angkringan Gultik sendiri, menurut Purnomo, sengaja dia ambil karena ingin bekerja kantoran, demi harapan dapat memperbaiki perekonomian keluarga menjadi lebih baik.
Terlebih, Sang Nenek yang selama ini membesarkan Purnomo dan tinggal di Solo, mulai sakit-sakitan, sehingga membutuhkan biaya untuk rutin memeriksakan diri ke rumah sakit.
"Jadi saya kerja jadi security di TransCorp, sedangkan Angkringan Gultiknya saya bayar orang untuk mengelola. Nanti hasil jualan dipotong dengan belanja bahan, juga untuk menggaji yang jualan, baru sisanya disetor ke saya, seminggu sekali. Lumayan, dapat sekitar Rp300 ribu hingga Rp500 ribu seminggu," papar Purnomo.
Keuntungan yang hanya ratusan ribu rupiah per minggu, menurut Purnomo, tak lepas dari sudah begitu menjamurnya pedagang Gultik yang ada di kawasan Bulungan tersebut.
Sang Nenek
Meski begitu, Purnomo mengaku tetap bersyukur, lantaran keuntungan dari bisnis Gultik tersebut bisa untuk menambahi gajinya sebagai security, sekaligus sebagian juga dikirim untuk ongkos pengobatan Sang Nenek.