"Jadi saya nggak mau kalah (dengan generasi muda). Toh namanya startup kan bukan hanya milik anak muda saja. Biar pun anggap lah kita ini sudah berumur, tapi passionnya masih 'muda'. Masih semangat. Kita buktikan bahwa yang berumur gini, juga bisa merintis usaha dari nol, dan sukses," ujar Murtini, dengan optimistis.
Atas tekadnya itu, Murtini pun berinisiatif untuk merintis usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan fokus pada kedelai dan beragam produk olahannya.
Usaha tersebut oleh Murtini diberi nama Rumah Kedelai Soya Ayu Pak Mien, yang merujuk pada nama Sang Suami, yaitu Dalimien.
Seperti halnya generasi muda yang gemar berinovasi, Murtini juga selalu berupaya memperbanyak varian produk olahan yang diproduksinya. Dengan semakin banyak varian produk yang ditawarkan, Murtini berharap dapat menggarap ceruk pasar yang lebih luas, guna mengembangkan bisnisnya.

"Produk utamanya adalah susu kedelai. Tapi di luar itu, saya juga berinovasi dengan memproduksi berbagai produk olahan kedelai lain, seperti keripik, peyek kulit kedelai, beragam kue kering dari tepung kedelai, anek sambal, kopyor, cream cheese, hingga ice cream dari susu kedelai," tutur Murtini.