IDXChannel - "We don't inherit the earth from aur ancestors, we borrow it from our children (Kita tidak mewarisi bumi dari nenek moyang, kita meminjamnya dari anak cucu kita)."
Pepatah itu pertama kali dicetuskan oleh Sealth, kepala suku Suquamish dan Duwamish yang hidup di pertengahan abad ke-19, sebelum akhirnya dikenal luas secara global dan menjadi salah satu kearifan lokal (local wisdom) yang paling identik dengan masyarakat Indian.
Pepatah tersebut diamini betul oleh Sri Asih Wirasatati, seorang pegiat sekaligus praktisi lingkungan, yang sehari-hari tinggal di Desa Benteng, Kecamatan Ciampea. Kabupaten Bogor.
"Karena kalau warisan, seolah kita bisa lakukan apa saja (kepada alam). Padahal hewan pun tidak akan pernah merusak sarangnya sendiri. Tapi manusia justru banyak yang merusak alam, tempat tinggalnya sendiri. Kalau sudah rusak begitu, apa lagi yang bisa kita berikan nanti ke anak cucu?" ujar wanita yang akrab disapa Asih tersebut.
Hejona
Dalam kesehariannya, Asih merupakan pegiat lingkungan yang fokus dalam pengelolaan limbah plastik kemasan melalui gerakan yang dia beri nama Hejona.