"Hal paling sederhana dari penerapan gaya hidup ini, seperti memanfaatkan barang yang tidak dipakai, menggunakan barang-barang ramah lingkungan, menjauhi gaya hidup konsumtif, berpikir sebelum membeli, dan memilih sampah berdasarkan jenis bahan bakunya," ungkap Asih.
KUR BRI
Dalam mengembangkan bisnis Hejona, Asih mengaku telah mendapatkan bantuan pinjaman permodalan dari pemerintah melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan melalui PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), atau Bank BRI.
Dalam pengajuannya, Asih telah disetujui untuk mendapatkan pagu KUR BRI sebesar Rp100 juta untuk tenor pinjaman selama tiga tahun. Hingga saat ini, pinjaman tersebut telah berjalan selama setahun.
"Pengajuan(KUR BRI)nya lewat saya sendiri, bukan Bank Sampah Asri Mandiri. Karena untuk mempermudah (pencairan), perlu ada izin edar dan segala macam perizinan, yang itu saya yang sudah (punya). Bank Sampah Asri Mandiri belum (punya). Jadi agar lancar, pengajuannya lewat saya pribadi," tutur Asih.
Dengan adanya bantuan permodalan dari pinjaman BRI tersebut, Asih mengaku sangat terbantu dalam upayanya mengembangkan bisnis Hejona ke depan. Misalnya saja dari segi produksi, dengan adanya KUR BRI maka Asih bisa memproduksi berbagai olahan daur ulang secara lebih banyak.