Namun, Murtini memilih bergeming. Wanita kelahiran Solo tersebut kukuh berkeyakinan bahwa kredit yang dia ajukan cukup Rp20 juta saja, karena dirasanya sudah cukup baginya untuk mengembangkan usaha.
"Biar saya kembangkan dulu usahanya. Saya upgrade dulu produknya. Nanti kalau memang sudah upgrade, bisa ditambah lagi (kreditnya). Kalau (kredit) langsung besar, khawatirnya malah nggak efisien," tegas Murtini.
Tak hanya berupa KUR, bantuan pengembangan bisnis dari BRI juga dirasakan Murtini lewat pelaksanaan Program Pembinaan Desa BRILian. Program ini merupakan fasilitas pendampingan plus dana hibah yang sengaja diberikan BRI untuk mendukung pengembangan UMKM dalam ekosistem desa.
Bersama para pelaku UMKM dan kelompok-kelompok tani di daerahnya, Murtini menghimpun diri di bawah naungan Desa Wisata Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.
"Pertama kali penawaran datang dari BRI pada 2020. Pasca pandemi. Saat itu seluruh unsur desa dilibatkan, mulai dari perwakilan aparatur desa, pelaku UMKM, kelompok-kelompok kegiatan masyarakat, tokoh masyarakat sampai pengurus BUMDes(Badan Usaha Milik Desa)nya juga turut serta," ujar Ketua Unit Desa Wisata Benteng, Wahyu Syarif Hidayat, dalam kesempatan terpisah.